Penerima Bantuan Pasrah, Agen E-Warung Desa Kertanegara Diduga “Jual Paksa” Minyak Goreng

Details

Metroonlinenews.com, Indramayu – Penyaluran Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di agen e-Waroeng Desa Kertanegara Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (18/4/2022), diduga menyalahi Pedoman Umum (Pedum) yang telah ditentukan Kementerian Sosial (Kemensos) mengenai tata cara pelaksanaan penyaluran Program BPNT untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

E-Warung Desa Kertanegara itu ternyata melakukan penjualan minyak goreng kemasan dan paketan kepada Keluarga Penerima Manfaat, padahal menurut Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, minyak goreng itu bukan merupakan komoditi yang harus disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Haurgeulis, Wasadi, mengatakan, komposisi pembelian sembako di agen e- Waroeng terdiri dari beras, daging/ikan, telor, kacang-kacangan dan buah-buahan/sayuran. Tidak ada disebutkan untuk pembelian minyak goreng. Apabila ditemukan adanya penyaluran yang tidak sesuai dengan pedoman umum, lanjut Wasadi, maka hal itu merupakan pelanggaran.

“Jika ada agen e-Waroeng melakukan penyaluran Program BPNT tidak sesuai dengan pedoman umum Kemensos, jelas itu suatu pelanggaran dan konsekuensinya diserahkan kepada Dinas Sosial,” ujar Wasadi.

Secara terpisah, Agus Muslim, pemilik agen e-Waroeng di Desa Kertanegara mengatakan, alasan dirinya menggunakan salah satu komoditi paketan sembako berupa minyak goreng, karena darurat atau mendesak dan masyarakat butuh minyak goreng di bulan puasa sebagai pengganti buah dan kacang.

“karena darurat di bulan puasa, makanya saya menawarkan minyak goreng sebagai pengganti kacang dan buah, KPM mau,” kilah Agus Muslim.

Meski demikian, apa yang dikatakan Agus Muslim berbeda dengan yang diutarakan Nenti salah seorang KPM, dirinya melakukan transaksi penyaluran BPNT di Agen e-Waroeng Agus Muslim sudah berupa paketan, terdiri dari beras 10 kg, daging ayam 1 kg, telur 9 ons dan minyak goreng kemasan 900 Ml. Bahkan, kata Nenti, daging ayam yang diperolehnya juga disediakan oleh agen di pelataran rumah dalam kondisi kepanasan terkena sinar matahari.

(Gunawan)