PABPDSI Indramayu Zona 6 Gelar Konsolidasi Organisasi
Details
Metroonlinenews.com, Indramayu – Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kabupaten Indramayu zona 6 yang meliputi Kecamatan Gantar, Haurgeulis, Anjatan, Patrol dan Sukra mengadakan acara silaturahmi dan diskusi antar anggota organisasi. Acara di gelar di Rumah Makan BBI Desa Sidadadi Kecamatan Haurgeulis, Jawa Barat, Sabtu (11/6/2022).
Ketua PABPDSI Kabupaten Indramayu yang juga mantan Direktur Umum (Dirum) Perumdam Tirta Darma ayu, Endang Effendi, mengatakan, pertemuan kali ini merupakan yang pertama kali diadakan atas usulan dari anggota PABPDSI dan mengingat belum adanya ketersediaan anggaran, maka kebutuhan anggaran akomidasi dan konsumsi pada agenda pertemuan ini bersumber dari hasil iuran anggota yang hadir.
“Ini adalah Pilot Project karena sebelumnya pertemuan seperti ini belum pernah dilakukan dan mudah-mudahan kedepan akan dilaksanakan di zona – zona yang lain. Karena dengan adanya pertemuan seperti ini, kita bisa saling bertukar pikiran mengenai kendala yang dihadapi anggota BPD dari masing-masing desa sehingga bisa saling memberikan masukan sesama anggota BPD lainnya,” ujar Endang Effendi.
Menurutnya, masih banyak kendala yang dihadapi anggota BPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, salah satunya persoalan mengenai penetapan Peraturan Desa (Perdes) yang belum ditandatangani oleh BPD namun terkadang Pemerintah Desa sudah menjalankan Peraturan Desa tersebut bahkan hingga mencairkan anggaran desa.
“Kami berharap kedepan, keberadaan BPD benar-benar diperhatikan oleh Pemerintah Desa termasuk Pemerintah Daerah,” pungkasnya.
Endang Aldo, salah seorang anggota BPD di zona 6 mengapresiasi kegiatan tersebut, menurutnya, disamping sebagai ajang mempererat tali silaturahmi sesama anggota BPD, juga sebagai ajang diskusi dan tukar pendapat mengenai ruang lingkup BPD.
Ia menambahkan, keberadaan BPD tidak untuk menjaga jarak dengan Pemerintah Desa, namun BPD juga harus punya peran sendiri sesuai Tupoksinya, jangan sampai seperti kerbau dicocok hidungnya.
“Kami sendiri selama ini dengan Pemerintah Desa bisa bersinergi, karena kami berjalan seirama sesuai Tupoksi masing-masing dan saling menghormati, makanya tidak ada kendala di desa kami,” Pungkasnya.
(Gunawan)