Jaringan Irigasi Cipancuh Akan Direvitalisasi

Details

Metroonlinenews.com, Indramayu – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melalui SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citarum PPK Irigasi dan Rawa I, melaksanakan sosialisasi pekerjaan Revitalisasi Jaringan Primer dan Sekunder Daerah Irigasi (D.I) Cipancuh di aula Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Kamis (3/11/2022).

Muhammad Farij Arif Riyanto, SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citarum, PPK Irigasi dan Rawa I menuturkan, tujuan pelaksanaan revitalisasi tersebut untuk merehab maupun memperbaiki jaringan primer maupun sekunder Daerah Irigasi Cipancuh baik yang sudah rusak maupun yang belum dibangun agar bisa berfungsi kembali dan kebutuhan air bisa terpenuhi dengan baik.

“Pada kegiatan tersebut kita akan merehab jaringan primer maupun sekunder sepanjang 29 km juga bangunan – bangunan intake, Sadap, Pelimpah, Talang, gorong – gorong dan jembatan serta pelaksanaannya selama 14 bulan hingga bulan November 2023 diharapkan selesai,” tutur Muhammad Farij.

Ketua Dewan Pembina Forum Komunitas Waduk (FKW) Cipancuh, Asep Mahmud memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang sudah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan program tersebut melalui BBWS Citarum. Dirinya berharap semoga dengan adanya program itu, pertanian khususnya wilayah Haurgeulis dan Gantar bisa lebih sukses dan Indramayu bisa benar – benar menjadi lumbung padi nasional.

“Saya mengapresiasi program pemerintah tersebut dan berterima kasih kepada wartawan yang ikut mempublikasikan kegiatan sosialisasi ini, semoga pelaksanaannya berjalan lancar dan petani bisa lebih maju, sukses dan Indramayu menjadi lumbung padi nasional,” ucap Asep Mahmud.

Sementara itu, Ketua FKW Cipancuh, Warsono yang akrab dipanggil Ucok menegaskan, pihaknya akan ikut mengawal pelaksanaan program tersebut jangan sampai menjadi skandal dan pelaksanaanya bisa benar – benar sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Kami merupakan perwakilan dari masyarakat, akan kami kawal pelaksanaan program tersebut agar jangan sampai menjadi skandal, karena bagus jeleknya pembangunan tersebut dampaknya tetap terhadap kami selaku masyarakat,” tegas Warsono.

(Gunawan)